15 Proyek Migas Tahun Ini Nyembur, Ada Tambahan Minyak 41.000 Barel

Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat terdapat 15 proyek hulu migas yang akan onstream atau beroperasi pada 2024 ini. Adapun 15 proyek tersebut diharapkan dapat mendongkrak kenaikan produksi terangkut (lifting) migas tahun ini.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memaparkan, bila 15 proyek ini dapat beroperasi pada tahun ini, maka diharapkan akan menambah kapasitas produksi minyak sebesar 41.922 ribu barel per hari (bph), serta tambahan gas sebesar 324 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

“2024 akan ada 15 proyek untuk onstream diharapkan akan ada produksi 41 ribu bph dan 324 MMSCFD dengan investasi US$ 560,1 juta,” kata Dwi dalam Konferensi Pers, dikutip Senin (15/01/2024).

15 proyek tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Tiga proyek milik Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yakni Peciko 8B dengan kapasitas produksi gas sebesar 16 MMSCFD, Bekapai Artificial Lift dengan kapasitas 12 MMSCFD dan SWPG Debottlenecking dengan kapasitas 8 MMSCFD. Ketiga proyek tersebut diharapkan dapat beroperasi pada Maret 2024.

Berikutnya yakni Pembangunan CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru berkapasitas 5 MMSCFD oleh Pertamina EP yang akan beroperasi pada April 2024, lalu proyek Flowline ASDJ-116X berkapasitas 94 bph milik PHE Ogan Komering dan ditargetkan beroperasi pada April 2024. Proyek Akatara Gas Plant berkapasitas 25 MMSCFD mlik Jadestone Energy yang akan mengalir pada April 2024.

Selanjutnya, proyek Fasilitas Kompresor South Sembakung berkapasitas 22,5 MMSCFD oleh JOB PMEP Simenggaris dengan target operasi Mei 2024, Proyek OPL E-Main berkapasitas 128 bph oleh PHE ONWJ yang beroperasi pada Juni 2024, Proyek Duyung Facility Optimization berkapasitas 40 MMSCFD dengan operator Medco Grissik, target operasi Juli 2024.

Lalu, proyek West Belut berkapasitas 50 MMSCFD oleh Medco Natuna dengan target operasi Agustus 2024, Proyek SP Puspa Asri dengan kapasitas 600 bph oleh Pertamina EP yang bakal beroperasi Oktober 2024, dan Proyek Kompresor Merbau berkapasitas 8 MMSCFD dengan target beroperasi November 2024.

Kemudian terdapat 3 proyek yakni proyek Forel Bronang, Infill Clastic Banyu Urip dan AFCP Premier Oil, masuk dalam klasifikasi Proyek Strategis Hulu Migas.

Sementara itu, sepanjang 2023 lalu, SKK Migas mencatat terdapat enam proyek hulu migas yang telah beroperasi. Keenam proyek tersebut terdiri dari Proyek GBFCP milik Premier Oil yang beroperasi pada 6 Juli 2023 dengan kapasitas 117 MMSCFD, Proyek LTRO 1B milik Medco Grissik dengan kapasitas 52 MMSCFD yang mengalir pada 28 Juli 2023.

Berikutnya, proyek YY (Lanjutan/carried over 2022) milik PHE ONWJ dengan kapasitas 2.000 bph dan 1 MMSCFD yang beroperasi pada 9 Agustus 2023, Proyek MAC yang merupakan carried over tahun 2022 milik HCML dengan kapasitas 55 MMSCFD yang mengalir di 5 September 2023.

Kemudian, dua proyek lain yakni SP Jatiasri milik Pertamina EP dengan kapasitas 2.900 bph dan 16 MMSCFD yang beroperasi pada 13 September 2023 dan Proyek OPL Bronang Gas oleh Medco Natuna dengan produksi 65 MMSCFD yang beroperasi pada 13 September 2023. https://mauapalagi.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*